1.
Ada berapa sistem ekonomi
di dunia?
- · Sistem Ekonomi Sosialis/Komunis
Sistem ekonomi ini menjadikan pemerintah sebagai pusat dari segala macam kegiatan
ekonomi. Segala macam kegiatan ekonomi masyarakat diatur oleh pusat, bahkan
mengenai hak milik pribadi pun pemerintah pusatlah yang mengatur.
Akibat dari sistem ini, tidak adanya kepemilikan pribadi karena semuanya
diatur oleh pusat. Tak ada pula si kaya dan si miskin karena ekonomi komunis
berpandangan bahwa seharusnya kondisi masyarakat harus “sama rata sama rasa”,
tak ada yang lebih dan tak ada yang kurang. Rakyat atau masyarakat tidak bebas
menggunakan sumber daya alam.
Kemampuan mereka untuk berpikir kreatif benar-benar dipasung sehingga
rakyat hanya bisa “terima-terima” saja. Sistem ekonomi sosialis ini digawangi oleh Rusia.
- · Sistem Ekonomi Liberal/Kapitalis
Sistem ekonomi ini membebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi.
Pemerintah tak ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rakyat. Mereka semua mendapatkan hak yang
sama untuk berkreativitas. Tak ada pelarangan.
Intinya, dalam sistem ekonomi kapitalis, semua bebas berbuat apa saja.
Sehingga tak mengherankan bila kaum pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power pada
sistem ekonomi ini. Sistem ekonomi liberal atau kapitalis ini digawangi oleh
Amerika sebagai negara imperialis.
- · Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi yang merupakan kombinasi dari dua sistem ekonomi
sebelumnya, yaitu komunis dan liberal. Rakyat memiliki hak untuk
berkreativitas, namun demikian pemerintah juga tetap berperan dalam mengatur
jalannya kegiatan ekonomi.
2.
Apa nama sistem perekonomian
di Indonesia ?(sejarah, tokoh pencetus…dll)
Sistem ekonomi adalah cara manusia melaksanakan kegiatan
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya. Keadaan
perekonomian negara-negara berkembang saat ini tidak lepas dari pengaruh :
1)
Sistem
perekonomian dan pola pembangunan ekonomi yang diterapkan.
2)
Pembangunan
infrastuktur fisik dan sosial.
3)
Tingkat
pembangunan yang telah dicpai pada masa penjajahan.
Indonesia sebagai negara yang pernah dijajah
oleh 4 negara yaitu, Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang pasti secara
langsung atau tidak langsung mendapat pengaruh dari negara-negara tersebut.
Tetapi faktor yang sangat menentukan keberhasilan ekonomi bukan warisan dari
negara penjajah, melainkan tergantung dari rezim pemerintah yang berkuasa dan
kebijakan serta sistem ekonomi yang diterapkan negara tersebut.
Dasar politik perekonomian Indonesia
terpancang dalam UUD 1945 pasal 33 yang berbunyi : “Perekonomian Indonesia
berdasarkan atas asas kekeluargaan.”. Dalam penjelasan pasal 33 UUD
1945 itu tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua
untuk semua dibawah pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota masyarakat.
Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang-perorangan.
Bangun usaha yang sesuai dengan usaha bersama bedasarkan azas kekeluargaan
ialah koperasi.
Cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan menguasai hajathidup orang banyak harus dikuasai oleh Negara. Hanya
perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak yang boleh berada di
tangan orang-perorangan. Sistem ekonomi di Indonesia dijalankan berlandaskan
Pancasila, UUD 1945, dan GBHN.
·
Sejarah
sistem perekonomian di Indonesia
1)
Pemerintahan
Orde Lama
Setelah kemerdekaan 1945, keadaan ekonomi
Indonesia sangat buruk sekali, ekonomi nasional mengalami stagplasi akibat
pendapatan penduduk Jepang, perang dunia ke II, perang revolusi dan akibat
manajemen ekonomi makro yang sangat jelek. Tahun 1945-1956 Indonesia menerapkan
sistem politik demokrasi liberal, kekuasaan ada di tangan sejumlah partai
politik dan sering terjadi konflik yang menyebabkan kehancuran perekonomian
nasional. Setelah terjadi transisi politik ke sistem ekonomi atau demokrasi
terpimpin (1957-1965), dimana kekuasaan militer dan presiden sangat besar.
Sistem politik dan ekonomi semakin dekat dengan haluan dan pemikiran
sosialis/komunis.
Keadaan ekonomi Indonesia terutama setelah
dilakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan asing menjadi lebih
buruk dibandingkan keadaan ekonomi semasa penjajahan Belanda. Keadaan ini
membuat Indonesia semakin sulit mendapatkan dana dari negara-negara barat, baik
dalam bentuk pinjaman maupun PMA. Dan untuk membiayai rekonstruksi ekonomi dan
pembangunan Indonesia sangat membutuhkan dana yang cukup besar. Pada September
1965 terjadi kudeta G 30S PKI, yang meyebabkan terjadi perubahan politik yang
sangat besar juga mengubah sistem ekonomi yang dianut Indonesia dari sosialis
ke semi kapitalis yang mengakibatkan kesenjangan ekonomi semakin besar.
Pada tanggal 17 agustus 1945, indonesia
memproklamasikan kemerdekaannya. Namun demikian, tidak berarti Indonesia sudah
bebas dari Belanda. Tetapi setelah akhirnya pemerintah Belanda mengakui secara
resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai tahun 1965, Indonesia gejolak politik di
daalam negeri dan beberapa pemberontakan di sejumlah daerah. Akibatnya, selama
pemerintahan orde lama, keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Seperti
pertumbuhan ekonomi yang menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran
pendapatan dan belanja pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat
disimpulkan bahwa buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama
terutama disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun
nonfisik selama pendudukan jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode
orde lama, dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang
sangat demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian
nasional.
2)
Pemerintahan
Orde Baru
Pada maret 1966 Indonesia memasuki
pemerintahan orde baru dan perhatian lebih ditujukan pada peningkatan
kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan ekonomi dan sosial, dan juga
pertumbuhan ekonomi yang berdasarkan system ekonomi terbuka sehingga dengan
hasil yang baik membuat kepercayaan pihak barat terhadap prospek ekonomi
Indonesia. Sebelum rencana pembangunan melalui Repelita dimulai, terlebih
dahulu dilakukan pemulihan stabilitas ekonomi, social, dan politik serta
rehabilitasi ekonomi di dalam negeri. Selain itu, pemerintah juga menyusun
Repelita secara bertahap dengan target yang jelas, IGGI juga membantu membiayai
pembangunan ekonomi Indonesia. Dampak Repelita terhadap perekonomian Indonesia
cukup mengagumkan, terutama pada tingkat makro, pembangunan berjalan sangat
cepat dengan laju pertumbuhan rata-rata pertahun yang relative tinggi.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia
pada dekade 1970-an disebabkan oleh kemampuan kabinet yang dipimpin presiden
dalam menyusun rencana, strategi dan kebijakan ekonomi, tetapi juga berkat
penghasilan ekspor yang sangat besar dari minyak tahun 1973 atau 1974, juga
pinjaman luar negeri dan peranan PMA terhadap proses pembangunan ekonomi
Indonesia semakin besar. Akibat peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan
teknologi dan kebijakan Industrialisasi sejak 1980-an, ekonomi Indonesia
mengalami perubahan struktur dari Negara agrarsi ke Negara semi industri.
3)
Pemerintahan
Transisi
Mei 1997, nilai tukar bath Thailand terhadap
dolar AS mengalami suatu goncangan yang hebat, hingga akhirnya merembet ke
Indonesia dan beberapa negara asia lainnya. Rupiah Indonesia mulai terasa
goyang pada bulan juli 1997. Sekitar bulan September 1997, nilai tukar rupiah
terus melemah, hingga pemerintah Orde Baru mengambil beberapa langkah konkret,
antaranya menunda proyek-proyek dan membatasi anggaran belanja negara. Pada
akhir Oktober 1997, lembaga keuangan internasional memberikan paket bantuan
keuangaannya pada Indonesia.
4)
Pemerintahan
Reformasi
Ketidakstabilan politik dan sosial yan tidak
kunjung surut selama pemerintahan Gusdur menaikkan tingkat country risk
Indonesia. Hal ini ditambah semakin buruknya hubungan antara pemerintah
Indonesia dengan IMF, membuat pelaku-pelaku bisnis termasuk investor asing
enggan melakukan kegiatan bisnis atau menanam modalnya di Indonesia. Akibatnya
perekonomian nasional pada masa Gusdur tahun 2001 cenderung lebih buruk
daripada pemerintahan Habibie bahkan bias membawa Indonesia ke krisis kedua
yang dampaknya terhadap ekonomi, sosial dan politik akan jauh lebih besar
daripada krisis tahun 1997.
Awal pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh
Presiden Wahid, masyarakat umum menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan
Gusdur. Dalam hal ekonomi, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan
adanya perbaikan. Namun selama pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun
masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan
pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik.
Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan
Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat country risk Indonesia.
Makin rumitnya persoalan ekonomi ditunjukkan
oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan
yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya kepercayaan
pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
5)
Pemerintahan
Gotong Royong
Pemerintahan Megawati mewarisi kondisi
perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk daripada masa pemerintahan Gusdur.
Inflasi yang dihadapi Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati juga sangat
berat. Rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada masa pemerintahan Megawati
disebabkan antara lain masih kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam
negeri mauoun swasta. Melihat indikator lainnya, yakni nilai tukar rupiah,
memang kondisi perekonomian Indonesia pada pemerintahan Megawati lebih baik.
Namun tahun 1999 IHSG cenderung menurun, ini disebabkan kurang menariknya
perekonomian Indonesia bagi investor, kedua disebabkanoleh tingginya suku bunga
deposito.
Kabinet Gotong Royong pimpinan Megawati
menghadapi keterpurukan kondisi ekonomi yang ditinggal Gusdur seperti tingkat
suku bunga, inflasi saldo neraca pembayaran dan deficit APBN. Di masa ini
direalisasikan berdirinya KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), tetapi belum ada
gebrakan konkrit dalam pemberantasan korupsi. Padahal keberadaan korupsi
membuat banyak investor berpikir dua kali untuk menanamkan modal di Indonesia,
dan mengganggu jalannya pembangunan nasional. Pada pemerintahan Megawati mulai
tahun 2002 dan di tahun 2003 kondisi makro ekonomi semakin membaik yakni
inflasi, tingkat suku bunga turun, kurs rupiah stabil, stabilitas politik
tercipta dan roda perekonomian dapat roda perekonomian dapat bergerak kembali.
·
Tokoh
sistem perekonomian di Indonesia
1)
Muhammad
Hatta
Muhammad Hatta adalah seorang petriot bangsa
yang mendedikasikan dirinya semi kesejahteraan rakyat dan bangsa indonesia.
hatta yang terlahir pada 12 Agustus 1902,mendapatkan pendidikan tingginya di belanda.
kehidupan mahasiswa yang begitu dinamis,mau tidak mau,menempa hatta muda menjadi seorang manusia unggul yang sanggup berjuang demi kemerdekaan indonesia. Konsep ekonomi dotong royong yang didengung-dengungkankannya,akhirnya,menjadi landasan sistem koperasi indonesia.
hatta yang terlahir pada 12 Agustus 1902,mendapatkan pendidikan tingginya di belanda.
kehidupan mahasiswa yang begitu dinamis,mau tidak mau,menempa hatta muda menjadi seorang manusia unggul yang sanggup berjuang demi kemerdekaan indonesia. Konsep ekonomi dotong royong yang didengung-dengungkankannya,akhirnya,menjadi landasan sistem koperasi indonesia.
sangking getolnya dengan konsep ekonomi
gotng-royong ini, Hatta dijadikan Bapak koperasi indonesia dan tanggal lahirnya
di peringati sebagai hari koperasi. Kehidupannya yang sangat sederhana hingga
untuk membeli sepasang sepatu bermerek pun beliau tak mampu, sangat
menginspirasikan orang lain.
2)
Kwik
kwian gie
Kwik kwian gie yang pernah menjabat sebagai
menteri koordinator ekonomi (1999-2000) dan menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional & Ketua Bappenas (2001-2004), kini memang sudah agak jarang
terdengar. Namun,kwik yang merupakan adik Soe Hok Gie,tokoh pergerakan
mahasiswa pada 1960-an,adalah seorang sosok pribadi ekonomi yang sangat
berdedikasi,jujur,dan apa adanya.
Kwiklah yang berani membuat tuliasan penuh
kritikan terhadap Soeharto ketika pemerintah Soeharto masih sangat kuat.
Kwiklah yang dengan lantang menyuarakan adanya kebobrokan dalam dunia usaha di
indonesia yang penuh dengan korupsi,kolusi,dan nepotisme kebablasan.
Kwik juga yang mengkritik habis-habisan sistem
ekonomi neoliberalisme yang dituduhkan kepada Budiono (wakil presiden sekarang)
dan Sri Mulyani (mantan Menko Ekonomi). Kwik sangat peracaya bahwa ekonomi yang
pas bagi indonesia adalah ekonomi kerakyatan.
Kwik sangat percaya bahwa setiap orang
mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan dan meningkatkan kesejahteraannya.
Tulisannya di beberapa surat kabar nasional sudah cukup menunjukan siapa dan
bagaimana pandangannya terhadap ekonomi mikro dan akro indonesia.
3)
Anggito
Abimanyu
Anggito Abimanyu mengaku sebagai seorang
musisi yang menyambi sebagai seorang ekonom dan pegawai negri. Beliau yang
berasal dari Yogyakarta ini memang mahir memainkan berbagai alat musik.
Permainanya sangat pro dan sudah diakui hingga tingkat internasional.
Bersama dengan Dwiki Darmawan,Beliau sering
menampilkan permainan yang sangat mempersona. Abimanyu kimi kembali ke UGM dan
mengajar lagi,Namun pemikirannya terkini yang sempat menjadi bahan diskusi
adalah merombak nilai tukar uang rupiah dan isu yang berkaitan dengan
pencalonannya sebagai pengganti Sri Mulayani.
Bintang iklan produk herbal ini sepertinya
tidak trlalu ambil pusing dengan semua itu. Baginya bermain basket dan bermusik
lebih menyenangkan daripada memikirkan apa tanggapan orang terhadap isu-isu
yang mengelilingi dirinya, Kesederhanaan ahli ekonomi ini sangat terlihat dari
sikap dan pembawaannya sehari-sehari. Mungkin juga ini merupakan cita
orang-orang UGM. Yogya telah menempanya menjadi seorang yang low profile.
3.
Apa
dasar hukum/landasannya? (sebutkan dengan jelas)
Perekonomian Indonesia saat ini cukup menarik
perhatian banyak kalangan, baik itu dari
akademisi,
pengusaha, dan bahkan warga negara asing. Mereka yakin dengan potensi
kebangkitan ekonomi yang akan dihadapi Indonesia kedepan. Melimpahnya sumber
daya alam dan sumber daya manusia selalu menjadi nilai tambah bagi perkembangan
ekonomi di Indonesia. Pada kenyataannya, memang perkembangan ekonomi di
Indonesia sudah berkembang cukup pesat sehingga wajar jika banyak
pengusaha-pengusaha asing melakukan investasi di Indonesia. Namun selepas dari
itu, pemerintah tidak dapat semata-mata hanya mengembangkan ekonominya dengan
menyerahkannya kepada pasar. Ada batas-batas dan ketentuan-ketentuan yang sudah
diatur dalam Konstitusi Indonesia.
UUD 45 telah mengatur mengenai dasar-dasar aturan perekonomian
nasional yang tercantum pada Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan “Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan” dalam pasal ini
jelas bahwa kebangkitan ekonomi Indonesia tidak serta merta melibatkan beberapa
golongan saja tetapi kebangkitan ekonomi itu harus dapat melibatkan seluruh
masyarakat Indonesia dari berbagai lapisan masyarakat. Kebangkitan ekonomi itu
juga harus memberikan dampak positif terhadap koperasi sebagai usaha bersama
masyarakat, bukan malah menghancurkannya karena bermunculan investasi-investasi
asing ke Indonesia. Kemudian ada pasal 33 ayat (2) UUD 45 menyebutkan
“Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara”. Kaitannya pada pasal ini bahwa pemerintah harus
dapat menjaga cabang-cabang produksi milik Negara yang penting, untuk tetap
dikuasai oleh Negara.
Kepemilikan asing pada cabang-cabang produksi Negara tidak boleh
melebihi kepemilikan Negara. Negara harus tetap menjadi penguasa dalam mengatur
dan membuat keputusan terkait sebagai penguasa terhadap cabang-cabang produksi
tersebut. Selanjutnya pada pasal 33 ayat (3) UUD 45 menyebutkan “Bumi, air dan
kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat”.
Terdapat kesamaan pada ayat sebelumnya bahwa Negara juga harus
menguasai, namun disini obyeknya adalah kekayaan alam dan digunakan
sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Kebangkitan ekonomi setidak-tidaknya
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan kekayaan-kekayaan alam
Indonesia berada dibawah penguasaan Negara tanpa terkecuali. Pada pasal 33 ayat
(4) UUD 45 menyebutkan “Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional”.
Yang dimaksud dengan demokrasi ekonomi disini adalah terkadung
gagasan bahwa kedaulatan rakyat dibidang ekonomi, dimana sumber-sumber produksi
pada pokoknya juga berada ditangan rakyat yang berdaulat. Jadi rakyat
sepenuhnya berhak atas sumber-sumber daya alam untuk sebesar-sebesarnya
dimanfaatkan bagi kemakmuran mereka sendiri. Potensi kebangkitan ekonomi sudah
sepantasnya juga memperhatikan bahwa perekonomian nasional itu pada dasarnya
diselenggarakan atas demokrasi ekonomi. Selain itu, terdapat juga
prinsip-prinsip yang tidak boleh disimpangi, dan pemerintah juga harus
mengawasi dari penyimpangan-penyimpangan prinsip yang disebutkan pada
Pasal 33 ayat (4) tersebut. Dimana perekonomian itu harus memiliki prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, kemandirian serta menjaga
keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Dalam mengahadapi potensi akan kebangkitan ekonomi nasional, sudah
sepantasnya pemerintah tetap memperhatikan dasar-dasar hukum perekonomian
nasional Indonesia yang sudah diatur jelas dalam konstitusi UUD 45 pada pasal
33 diatas. Pemerintah tidak dapat begitu saja melepas perekonomian nasional
kepada pasar. Indonesia adalah Negara hukum (rechtstaat) maka pemerintah
haruslah menjalankan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam menjalankan roda
perekonomian nasional Indonesia
4.
Faktor
faktor apa yang menentukan permintaan terhadap suatu barang?
a. Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
Jika harga suatu barang semakin murah, maka permintaan terhadap barang itu bertambah.
b. Harga barang lain
yang terkait
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
Berpengaruh apabila terdapat 2 barang yang saling terkait yang keterkaitannya dapat bersifat subtitusi (pengganti) dan bersifat komplemen (penggenap).
c. Tingkat pendapatan perkapita
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
Dapat mencerminkan daya beli. Makin tinggi tingkat pendapatan, daya beli makin kuat, sehingga permintaan terhadap suatu barang meningkat.
d. Selera atau
kebiasaan
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
Tinggi rendahnya suatu permintaan ditentukan oleh selera atau kebiasaan dari pola hidup suatu masyarakat.
e. Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
Semakin banyak jumlah penduduk yang mempunyai selera atau kebiasaan akan kebutuhan barang tertentu, maka semakin besar permintaan terhadap barang tersebut.
f.
Perkiraan harga di masa mendatang
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli barang tersebut sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna menghemat belanja di masa depan.
g. Distribusi
pendapatan
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
Tingkat pendapatan perkapita bisa memberikan kesimpulan yang salah bila distribusi pendapatan buruk. Jika distribusi pendapatan buruk, berarti daya beli secara umum melemah, sehingga permintaan terhadap suatu barang menurun.
h. Usaha-usaha
produsen meningkatkan penjualan.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
Bujukan para penjual untuk membeli barang besar sekali peranannya dalam mempengaruhi masyarakat. Usaha-usaha promosi kepada pembeli sering mendorong orang untuk membeli banyak daripada biasanya.
5.
C.Sistem Ekonomi Campuran
6.
A.Perusahaan melakukan penelitian
pasar
7.
B.Permintaan menurun
8.
B.Menggeser kurva permintaan ke kiri
9.
C.Harga rokok naik,bergerak di
sepanjang kurva pemintaan