Rabu, 15 April 2015

TULISAN KE-1



Merantau

Merantau adalah perginya seseorang dari tempat asal dimana ia ia tumbuh besar ke wilayah lain untuk menjalani kehidupan atau mencari pengalaman. Banyak faktor yang mendorong orang-orang untuk pergi dari tempat asal atau kelahirannya menuju tempat lain. Diantaranya faktor tradisi atau budaya dari suatu kelompok etnis, juga ada faktor ekonomi, pendidikan dan faktor peperangan.

Saat ini, pada zaman globalisasi, tujuan perantauan bagi orang-orang Indonesia sudah sangat beragam.Untuk tujuan pendidikan maupun ekonomi orang bisa pergi atau merantau kemana saja di bagian dunia ini. Tidak sedikit orang-orang Indonesia yang merantau ke Malaysia, Australia, Eropa bahkan Amerika Serikat dengan berbagai macam tujuan dan motivasinya.

Mengenai aspek perantauan dalam negeri, pembangunan yang tidak merata dan lebih terpusat di kota-kota besar, membuat banyak orang Indonesia dari berbagai etnis pergi merantau terutama ke pulau Jawa untuk mencari pekerjaan atau pendidikan yang lebih baik. Para perantau ini, terutama yang beragama Islam, memiliki tradisi untuk mudik setiap tahun untuk merayakan lebaran. Hal ini dapat diamati dari kenaikan arus penumpang sistem transportasi umum.

Banyak orang Indonesia dari berbagai etnis pergi dari tempat asalnya menuju dan menetap di wilayah lain. Bermacam-macam penyebab, tujuan dan motivasi yang mendorong mereka pergi merantau. Dari sekian banyak etnis itu ada beberapa etnis yang warganya melakukan aktivitas merantau dalam jumlah yang sangat signifikan, sehingga etnis tersebut bisa diklasifikasikan sebagai suku perantau. Contohnya yaitu : Minangkabau, Suku Bugis-Makassar, Suku Banjar, Suku Bawean, Suku Batak, Suku Madura.

Banyak faktor yang mendorong orang-orang untuk pergi dari tempat asal atau kelahirannya menuju tempat lain. Diantaranya faktor tradisi atau budaya dari suatu kelompok etnis, juga ada faktor ekonomi, pendidikan dan faktor peperangan.


Sebenarnya Merantau itu indah, mari kita simak syair Imam Syafi’i tentang keutamaan merantau dibawah ini:

"Pergilah merantau untuk mencari kemuliaan karena dalam perjalanan itu ada lima kegunaan: yaitu menghilangkan kesedihan, mendapatkan penghidupan, menganggungkan jiwa, dan dapat bergaul dengan orang banyak.

Pergilah dengan penuh keyakinan! Niscaya akan engkau temukan pengganti semua yang engkau tinggalkan. 

Bekerja keraslah karena hidup akan terasa nikmat setelah bekerja. 

Sungguh, aku melihat air yang tergenang  dan berhenti, memercikkan bau tak sedap.

Andaikan saja ia mengalir, air itu akan terlihat bening dan sehat.

Sebaliknya jika engkau biarkan air itu menggenang, ia akan membusuk.

Singa hutan dapat menerkam mangsanya setelah ia tinggalkan sarangnya.

Anak panah tak akan mengenai sasarannya, jika tak beranjak dari busurnya.

Andaikan matahari berhenti selamanya di tengah langit, niscaya umat dari ujung barat sampai ujung timur akan bosan kepadanya.

Emas bagaikan debu, sebelum ditambang sebagai emas, sedangkan, pohon cendana yang masih tertancap pada tempatnya, tak ubahnya pohon-pohon untuk kayu bakar.

Jika engkau tinggalkan tempat kelahiranmu, engkau akan temui derajat mulia di tempat yang baru dan engkau bagaikan emas yang sudah teerangkat daari tempatnya.

Kesabaran adalah bumi. Kesadaran adalah matahari. Keberanian menjadi cakrawala, Dan perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata".