Ilmu
kecerdasan buatan telah menjadi topik pada penelitian sejak tahun 1950. Sistem
pakar sangat diminati karena aplikasi ini menjanjikan jangkauan area yang cukup
luas. Sistem pakar pada umumnya
didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memodelkan kemampuan
menyelesaikan masalah seperti seorang pakar. Manfaat yang diperoleh dari sistem pakar mampu melakukan pemeriksaan
dengan cepat, tepat dan akurat. Salah satu yang umum dan banyak
diterapkan secara luas menjadi aplikasi adalah sistem pakar (Rohajawati dan Supriyati,2010).
Komponen
sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan (rule).
Fakta adalah informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu. Aturan adalah
informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah
diketahui. Keuntungan bila menggunakan sistem pakar adalah menyimpan kemampuan
dan keahlian pakar. Kelemehan bila menggunakan sistem pakar adalah masalah
dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah (Saputra,2011).
Seorang
sistem pakar dapat memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan sama sekali
oleh orang lain. Sistem pakar biasanya tidak mempunyai pengetahuan tentang
cabang pengobatan lain seperti pembedahan dan ilmu kesehatan anak. Pengetahuan
dalam sistem pakar mungkin berupa keahlian atau pengetahuan yang pada umumnya
ada dari buku,majalah dan pengetahuan perseorangan. Karakteristik dari sistem
pakar adalah harus dapat menjelaskan langkah pemberian alasannya ketika pembuatan
sehingga dapat dipahami (Suryadi,1994).
Dua metode inferensi yang penting dalam sistem pakar yaitu rangkaian kedepan (forward chaining) dan rangkaian
kebelakang (backward chaining). Rangakaian
kedapan yakni menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Rangkaian kebelakang
merupakan metode penalaran kebalikan dari rangkaian kedepan. Pada rangkaian
kebelakang penalaran dimulai dengan tujuan berjalan balik ke jalur yang akan
mengarahkan ke tujuan tersebut (Kusrini,2006).
Daftar Pustaka
Rohajawati, S., Supriyati R. (2010).
“Sitem Pakar Diagnosis Penyakit Unggas dengan Metode Certainty Factor”. Jurnal Ilmu Komputer,vol 4 , no 1, pp 41
- 46.
Saputra, A. (2011). “Sistem Pakar
Identifikasi Penyakit Paru-Paru pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic
6.0”. Jurnal Teknologi dan Informatika,
vol 1 , no 3, pp 202 – 222.
Kusrini, (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi. Yogyakarta.
Suryadi, (1994). Pengantar Sistem Pakar. Gunadarma. Jakarta.