Jumat, 11 Desember 2015

Sistem Pakar


Ilmu kecerdasan buatan telah menjadi topik pada penelitian sejak tahun 1950. Sistem pakar sangat diminati karena aplikasi ini menjanjikan jangkauan area yang cukup luas. Sistem pakar pada umumnya didefinisikan sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti seorang pakar. Manfaat yang diperoleh dari sistem pakar mampu melakukan pemeriksaan dengan cepat, tepat dan akurat. Salah satu yang umum dan banyak diterapkan secara luas menjadi aplikasi adalah sistem pakar (Rohajawati dan Supriyati,2010).

Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar yaitu fakta dan aturan (rule). Fakta adalah informasi tentang objek dalam area permasalahan tertentu. Aturan adalah informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Keuntungan bila menggunakan sistem pakar adalah menyimpan kemampuan dan keahlian pakar. Kelemehan bila menggunakan sistem pakar adalah masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah (Saputra,2011).

            Seorang sistem pakar dapat memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan sama sekali oleh orang lain. Sistem pakar biasanya tidak mempunyai pengetahuan tentang cabang pengobatan lain seperti pembedahan dan ilmu kesehatan anak. Pengetahuan dalam sistem pakar mungkin berupa keahlian atau pengetahuan yang pada umumnya ada dari buku,majalah dan pengetahuan perseorangan. Karakteristik dari sistem pakar adalah harus dapat menjelaskan langkah pemberian alasannya ketika pembuatan sehingga dapat dipahami (Suryadi,1994).
               
          Dua metode inferensi yang penting dalam sistem pakar yaitu rangkaian kedepan (forward chaining) dan rangkaian kebelakang (backward chaining). Rangakaian kedapan yakni menggunakan himpunan aturan kondisi-aksi. Rangkaian kebelakang merupakan metode penalaran kebalikan dari rangkaian kedepan. Pada rangkaian kebelakang penalaran dimulai dengan tujuan berjalan balik ke jalur yang akan mengarahkan ke tujuan tersebut (Kusrini,2006).



Daftar Pustaka

Rohajawati, S., Supriyati R. (2010). “Sitem Pakar Diagnosis Penyakit Unggas dengan Metode Certainty Factor”. Jurnal Ilmu Komputer,vol 4 , no 1, pp 41 - 46.

Saputra, A. (2011). “Sistem Pakar Identifikasi Penyakit Paru-Paru pada Manusia Menggunakan Pemrograman Visual Basic 6.0”. Jurnal Teknologi dan Informatika, vol 1 , no 3, pp 202 – 222.

Kusrini, (2006). Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Andi. Yogyakarta.

Suryadi, (1994). Pengantar Sistem Pakar. Gunadarma. Jakarta.