Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini biasanya ditandai dengan penggunaan kata bagai, bagaikan, seperti, , seumpama, bak dan laksana.
Contoh :
- Wajahnya bagaikan rembulan.
- Rambutnya bak mayang yang terurai.
- Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
- Badannya seperti samson.
- Watak dan karakternya seperti batu.
Metafora adalah gaya bahasa yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Kata atau kelompok kata yang dipakai bukan dalam arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, seperti kata bunga desa dalam kalimat “ Zahro adalah bunga desa yang diidamkan oleh banyak pria”.
Contoh:
- Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
- Raja siang keluar dari ufuk timur
- Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
- Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
- Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
- Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.
Majas Alegori adalah majas yang menyatakan sebuah perihal dengan mengunakan kiasan atau penggambaran. Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
- Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan mengombang-ambing tubuh kita.
- Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan pada akhirnya musnah
- Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Personifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seakan-akan memiliki sifat seperti manusia.
Contoh:
- Badai mengamuk dan memporakporandakan rumah
- Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
- Hujan rintik menari-nari diatas genting
- Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.
- Api telah melahap seisi rumah gubuk itu
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang tertentu yang dapat menggantikan kata yang ingin diutarakan.
Contoh:
- Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)
- Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
- Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
- Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
- Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi masalah keuangan.
Metonimia adalah majas yang memakai ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut. Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
- Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)
- Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
- Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
- Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
- Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
- Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok)
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya seluruhnya untuk sebagian. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
Contoh:
- Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp. 10.000 saja.
- Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.
2) Majas Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
- Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
- Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.
- Polri berhasil meringkus kawanan begal yang sering beraksi di daerah Lampung Utara.
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda tipis saja. Untuk lebih jelas baca saja :
Contoh:
- Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
- Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan malam.
- Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat apapun
- Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
- Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar